Kamis, 07 Juli 2011

Teka-teki Telur

Sebelum membaca teka-teki dibawah disarankan agar pembaca tersenyum dulu, ayo senyum dulu kawan, senyum itu menyenangkan lho ^^

1. Barang apa yang lebih berguna setelah pecah?
Jawab : Telur :D


2. Ada ayam jantan kepalanya di Amerika, ekornya di Afrika, sayapnya di Jakarta, matanya ada di Brazil, telurnya ada di mana?
Jawab : Ayam jantan mana ada sih yang bertelur? :)


3. Ayam apa yang bertelur di mana aja?
Jawab : Ayam betina ^^

4. Telur apa yang paling enak
Jawab : Telur yang lagi gatel terus digaruk-garuk ^^

5. Telur apa yang sangar?
Jawab : Telur asin, soalnya ada tatonya. :)

6. Telur asin takut sama siapa?
Jawab : Ama telur puyuh, sebab tatonya lebih banyak :D
 

Teka-teki yang cukup menghibur pembaca sekalian bukan?? keep smile my friends :) mari kita isi dunia dengan senyuman ^^ 

Teka-teki Ayam

Sebelum membaca teka-teki dibawah disarankan agar pembaca tersenyum dulu, ayo senyum dulu kawan, senyum itu menyenangkan lho ^^

1. Kenapa ayam kalo berkokok matanya merem?
Jawab : Karena udah afal teksnya :D

2. Ayam apa yang besar?
Jawab : Ayam semesta ^^

3. Ada nggak ayam yang berkokok siang-siang?
Jawab : Nggak ada, yang ada berkokok ku...ku...ruyuuuuukk.. :)


eka-teki yang cukup menghibur pembaca sekalian bukan?? keep smile my friends :) mari kita isi dunia dengan senyuman ^^

Teka-teki Kucing

Sebelum membaca teka-teki dibawah disarankan agar pembaca tersenyum dulu, ayo senyum dulu kawan, senyum itu menyenangkan lho ^^

1. Binatang apa yang paling dibenci anjing laut?
Jawab : Kucing laut :)

2. Apa bedanya kucing ama kucring?
Jawab : Kalo kucing kakinya empat, kalo kucring kakinya emprat ^^

3. Bola apa yang mirip kucing?
Jawab : Bola emon :D

Teka-teki yang cukup menghibur pembaca sekalian bukan?? keep smile my friends :) mari kita isi dunia dengan senyuman ^^

Senin, 24 Januari 2011

Makna Kehidupan (Mampir Ngombe)

Mampir Ngombe, Tamsil Kesenangan Duniawi

Mampir Ngombe, ialah sebuah kumpulan kata pencerahan mengenai kehidupan duniawi, bahwa dunia adalah sebuah tempat persinggahan sementara.

Allah berfirman menggambarkan kehidupan dunia ini :
   "Sesungguhnya hidup di dunia ini hanyalah kesenangan sesaat sedangkan akhirat adalah yang kekal nan abadi."   (40:39)

Allah juga berfirman mengingatkan manusia berkenaan dengan kekayaan, dan anak-anak mereka:
   "Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar." (8:28)

Rasulullah juga menyerukan umatnya untuk senantiasa mempersiapkan diri menuju akhirat dengan bekal yang cukup, sebelum hidup ini menyita habis waktu mereka. Beliau bersapda:
   "Bersikaplah di dunia ini seakan-akan kamu adalah orang asing atau seorang musafir yang lewat" (Al-Bukhari)

Mereka yang mencintai kehidupan ini dengan segala kesenangannya yang sementara, dan senantiasa berusaha keras mendapatkan kekayaan, mereka akan menjadi terlalu sibuk dan tak ada waktu untuk menyembah dan mentaati perintah tuhannya, apalagi melaksanakan segala kewajiban agamanya beserta tanggungjawabnya sebagai hamba dengan sempurna dan tepat waktu. Rasulullah bersapda :
   "Hari kiamat telah dekat, tetapi manusia semakin rakus terhadap dunia, dan semakin jauh dari Allah" (Al-Hakim)

Diperbolehkan manusia mengumpulkan kekayaan dari sumber yang halal dan membelanjakannya di jalan yang halal pula tanpa berlebih-lebihan. Ini justru merupakan tindakan ibadah yang akan mendekatkan seorang muslim kepada Allah. Tetapi apabila seseorang mengumpulkan kekayaan dari sumber yang haram dan membelanjakannya pada jalan yang haram pula, maka ini merupakan bekal yang paling buruk yang akan menyertainnya menuju siksa neraka. Yahya bin Mu'adh berkata :
   "Aku tidak menyuruhmu untuk mencampakkan kehidupan ini, tapi agar menjauhi dosa. Tidak berpihak kepada dunia adalah bijak, tetapi meninggalkan dosa adalah kewajiban agama. Pasti kamu lebih mementingkan kewajiban daripada mengumpulkan kesenangan dan perbuatan yang remeh lainnya"

'Aun bin Abdullah berkata :
   "Dunia dan akhirat keduannya ada dalam hati seorang hamba persis seperti dua sisi timbangan, apabila salah satu dari keduannya lebih berat maka sisi yang lainnya akan terangkat"

Seharusnya seorang mukmin tidak menganggap dunia sebagai tempat tinggal yang abadi ataupun kerasan di dalamnya, akan tetapi senantiasa bersiap diri untuk segera meninggalkannya. Ini adalah pemahaman yang benar dan merupakan pengetahuan yang bermanfaat bagi hidup ini, dan ini menjelaskan pernyataan yahya bin Mu'adz :
   "Bagaimana aku tidak mencintai hidup ini di mana aku bisa mendapatkan bekal, mendapatkan kebutuhanku untuk beribadah pada Allah agar aku bisa mendapatkan surga-Nya?"

Abdullah bin 'Umar ra, berkata :
   "Dunia ini laksana surga bagi orang-orang kafir, sedangkan bagi orang-orang mukmin dunia laksana penjara."
Dunia ini laksana surga bagi orang-orang kafir karena mereka bebas berbuat semau mereka diduni ini, mereka memakan dan meminum segala sesuatu yang nikmat, mereka melakukan segala sesuatu yang nikmat dan mereka  merasakan segala sesuatu yang nikmat di dunia ini. Beda dengan halnya dengan orang-orang mukmin, bagi mereka kehidupan didunia ini adalah penjara, mereka mengekang hawa nafsunya, mereka menahan segala ucapan dan perbuatan yang buruk, mereka menghindarkan diri dari makanan dan minuman yang berlebih-lebihan.

Al-fudhail bin 'Iyadh memberikan pikiran yang baik tentang nilai hidup ini ketika dia berkata :
   "Kamu tidak akan bisa sepenuhnnya mengatur hatimu, kecuali kamu menjadi tidak peduili terhadap siapapun yang melahap dunia ini!"

Bilal bin Sa'd mengingatkan kita tentang tujuan akhir kita :
   "Wahai orang yang bertaqwa! Kamu tidaklah diciptakan untuk binasa, akan tetapi untuk dipindahkan dari suatu tahapan ke tahapan yang lain. Kamu dipindahkan dari sulbi ayahmu ke dalam rahim ibumu, dan dari rahim ke kehidupan ini, dan dari kehidupan ke pusara, dan dari pusara ke Padang Mahksar (kumpulan manusia seluruh dunia pada Hari Kebangkitan) dan dari Padang Mahksar ke tempat tinggal yang abadi, entah di surga atau neraka"

Ibn-as-Simak juga berkata :
   "Jika dunia ini menggoda seseorang dengan kesenangan karena hati mendambakannya, akhirat akan menjadikan orang itu merasakan kepahitannya karena hati orang itu telah berpaling darinnya."